Jalan tradisional
Dengan berkembangnya sosial ekonomi dan proses pembangunan kota, permukaan kota modern secara bertahap ditutupi oleh bangunan beton bertulang dan perkerasan kedap air, dibandingkan dengan tanah alami, permukaan modern menyebabkan serangkaian permasalahan pada kota, yang terutama terwujud sebagai berikut. aspek:
(1) Jalan yang kedap air menghambat peresapan air hujan, sehingga penambahan air hujan ke air tanah terhambat, ditambah dengan pengambilan air tanah yang berlebihan, tanah perkotaan rawan tenggelam.
(2) permukaan trotoar padat tradisional, kebisingan ban. Kendaraan dengan kecepatan tinggi, ban akan terguling ke udara ke dalam ban dan trotoar, hingga ban terguling di udara, dan kebisingan yang meluas dengan cepat, kebisingan hujan sangat jelas, mempengaruhi kehidupan dan pekerjaan warga.
(3) struktur jalan kota tradisional yang kedap air, air hujan tidak masuk ke permukaan jalan, kapasitas pembuangannya terbatas, bila terjadi hujan lebat atau hujan lebat, hujan di jalan berkumpul, banyak terfokus pada jalur kendaraan bermotor dan sepeda, sehingga menyebabkan a permukaan air yang luas.
(4) permukaan kedap air mengurangi kelembaban udara dan mempercepat pembentukan efek pulau panas perkotaan.
(5) permukaan yang kedap air merupakan “tanah mati”, hal ini akan mempengaruhi ekosistem tanah, sehingga ekosistem air tidak dapat bersirkulasi secara normal, mengganggu keseimbangan ekosistem perkotaan, dan mempengaruhi pertumbuhan normal vegetasi.